Pujian Buat Prof. DR. Ir. H.M Nurdin Abdullah, M.Agr


M.Dahlan Abubakar INDEPENDEN, BANTAENG - Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Muhammad Nizam menilai konsep kepemimpinan yang diterapkan Prof.Dr.H.M.Nurdin Abdullah, M.Agr. dalam memimpin Kabupaten Bantaeng sangat luar biasa, yakni menemukan masalah lalu mencari solusi hingga lahir hasil dan prestasi yang membanggakan. Kepemimpinan tersebut patut dicontoh dan Unhas bersama Kodam VII Wirabuana sangat berbangga dapat melaksanakan kegiatanKuliah Kerja Nyara (KKN) di wilayah yang dipimpin Nurdin Abdullah. ‘’Mahasiswa Unhas dan prajurit TNI tidak hanya datang melaksanakan KKN, tetapi juga melakukan proses pembelajaran di daerah ini,’’ ujar Muhammad Nizam ketika bersama Rektor Unhas Prof.Dr.dr.Idrus A.Paturusimengunjungi lokasi KKN Unhas-Kodam VII Wirabuana di Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto, Minggu (23/12).

Dalam kunjungan tersebut Pangdam VII Wirabuana, Pemkab Bantaeng dan Unhasmenandatangani nota kesepahaman tentang ketahanan pangan dalam bentukbudi daya ikan nila di Kabupaten Bantaeng. Usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut, Pangdam VII, Rektor Unhas, Bupati Bantaeng diwakili Sekab Drs.H.Muhammad Yasin, Danrem 141 Toddopuli Kol.Inf.Afianty, para Wakil Rektor Unhas dan Asisten Kodam VII menyaksikan dari dekat kegiatan out bond yang dilaksanakan prajurit Kodam VII bersama Mahasiswa KKN Unhas di sungai Eremerasa.


Dari tempat rekreasi ini dilanjutkan dengan penebaran ikan nilai di salah satu tambak di Kecamatan Pejukukang Bantaeng. Penebaran dilakukan Pangdam VII, Rektor Unhas, Sekab Bantaeng, Ketua PKK Bantaeng Ir. Liestiaty Nurdin, M.Agr. MoU ini berlaku untuk seluruh jajaran Kodam VII Wirabuana, mulai dari tingkat Korem, Kodim, Koramil, hingga Babinsa. Rombongan Rektor Unhas-Pangdam jugamenanam pohon pada pertigaan jalan kearah Banyorang dan Bulukumba.

Menurut Muhammad Nizam, Kodam VII Wirabuana memperoleh apresiasi yang sangat positif dari petinggi Angkatan Darat, karena keunggulan dalam melaksanakan tiga keunggulan, yakni sinergitas TNI dengan perguruan tinggi, sinergitas dengan Polri, dan berkaitan pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan. Yang terakhir ini, diapresiasi oleh Menteri Pertanian. ‘’Masalah keamanan dan kesejahteraan merupakan dua sisi mata uang bagi masyarakat dan TNI,’’ kata Muhammad Nizam.

Bagi TNI, perlu dibuat terapi baru guna menurunkan tingkat emosi dalam menghadapi suatu masalah. Salah satu di antaranya secara psikologis yang tidak terukur memberikan ketenangan kepada para prajurit. Aktivitasnya adalah dalam bentuk mereka menanam sayur, memelihara ayam, dan budi dayaberbagai jenis ikan. Budi daya ikan nila misalnya, akan cepat memberikan hasil. Muhammad Nizam member contoh, seorang prajurit yang memelihara ikan nila dalam waktu tiga bulan sudah dapatmemperoleh hasil 5-6 juta rupiah.

Keterlibatan prajurit di dalam melaksanakan kegiatan produktif kenyataannya mampu menurunkan tingkat pelanggaran yang signifikan dalam pelaksanaan tugas. Kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan kencang dengan melibatkan Unhas dalam bidang asistensi keteknikan. Dalam tiga angkatan pelaksanaan KKN bersama Unhas-Kodam VII ini hasilnya sudah sangat positif, yakni mengubah mindset masyarakat terhadap hubunganTNI dan mahasiswa yang selama dekadeyang lalu memiliki jurang yang dalam. ‘’Kini, tugas kita ke depan adalah bagaimana mengubahnya menjadi laksana kata pepatah.’’ Tidak kenal maka tidak cinta,’’ ujar Pangdam. Rektor Unhas Idrus A Paturusi mengatakan, Nurdin Abdullah dalam memimpin Kabupaten Bantaeng telah memperlihatkan suatu contoh kejujuran dan keikhlasan.

Dia tidak sungkan-sungkan belajar dari almamaternya untuk melakukan sesuatu di Bantaeng. ‘’Pada awal diangkat sebagai bupati,dia datang ke Unhas, saya bawa melihatPublic Service Center (PCC) Unhas. Dia melihat, ada ambulans dan pemadam kebakaran. Setelah itu, di Bantaeng pun memiliki fasilitas emergensi seperti itu, bahkan jauh lebih lengkap,’’ kisah Idrus Paturusi. Di lain waktu, Nurdin Abdullah ke Unhas dan melihat persiapan pembangunan Rumah Sakit Unhas. Tidak lama kemudian, dia pun membangun rumah sakit di Bantaeng ini. ‘’Pada awal kepemimpinan, yang diahadapi di Bantaeng adalah masalah banjir dan kemiskinan. Dia bikin seminardan saya hadir,’’ kata Rektor Unhas yang kemudian di layar terlihat gambar dari LCD yang memperlihatkan seminar awal tersebut. Dari hasil seminar itu, Nurdin berhasil menekan angka kemiskinan hingga menjadi 0% dan bencana banjir tidak pernah lagi terjadi di Bantaeng ini. Dulu, Pajukukang adalah potret wilayah kemiskinan di Bantaeng.

Kini, di daerah itu sudah tumbuh industry. Di daerah ketinggian ada apel dan stroberi yang tidak banyak dimiliki daerah lain. ‘’Kita harus banyak belajar dari Bantaeng.’’ Kata Idrus sambil mengungkapkan, hubungan Unhas dengan Kodam selama ini, yang paling ‘nyaman’ justru di periode di bawah kepemimpinan Mayjen TNI Muhammad Nizam. Dari hubungan itu, atas kerja sama dengan KKN Unhas-prajurit TNI, kantor-kantor Kodim sudah tertata rapi,di halaman muka belakangnya penuh dengan sayuran dan kolam ikan yang bermanfaat produktif bagi kehidupan.

Setelah mengunjungi Bantaeng, rombongan dalam perjalanan pulang mampir menanam pohon kelapa di Desa Punagaya Kecamatan Bangkala. Pangdam didampingi Bupati Jeneponto Drs.H.Radjamilo, MP, menyerahkan alat-alat secara simbolis kepada masyarakat setempat, sementara Rektor Unhas menyerahkan penghargaan kepada PT Bosowa sebagai mitra Unhas dalam melaksanakan KKN diJeneponto. Di Jeneponto, Pangdam mengharapkan kepada masyarakat dan prajutrit agar memanfaatkan setiap lahan kosong untuk tanaman pangan lestari dan produktif.

Sementara Rektor Unhas memenuhi janji terhadap Bupati Jeneponto Radjamilo mengatakan, begiturumah sakit Jeneponto, maha guru ahli bedah tulang Indonesia itu akan menjadiorang pertama yang melaksanakan operasi bedah. ‘’Itu semua gratis dan kita akan laksanakan di bawah payung kerja samaUnhas, Kodam dan Pemkab Jeneponto,’’ pungkas Idrus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar