Bantaeng Geliat Baru Di Sulsel

Senja sore di tepi Pantai Marina Korong Batu, salah satu kawasan pengembangan wisata Bantaeng yang sementara bergeliat pembangunannya.
Foto : M. Aksar
Bantaeng, Bantaengnews.com - Kiprah Kabupaten Bantaeng dalam kancah pembangunan benar-benar patut diacungi jempol. ‘’Inilah geliat baru di Sulsel,’’ kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel Suaib Mallombassi.

Orang nomor satu lingkup kebudayaan dan kepariwisataan di Sulsel itu mengatakan, apa yang dilakukan Bupati HM Nurdin Abdullah benar-benar menjawab visi ke depan Sulsel.

‘’Apa yang dilakukan bupati untuk menjadikan daerahnya sebagai daerah alternatif setelah Makassar dapat menjawab perkembangan masa datang,’’ tandasnya.

Selain bidang kepariwisataan, Suaib Mallombassi juga menyebut antisipasi bidang kesehatan dengan menyiapkan fasilitas rumah sakit (rumah sehat) yang dapat memberi pelayanan bertaraf internasional.

‘’Kalau ada orang sakit dari Selayar kemudian di rujuk ke Makassar. Bisa-bisa bertambah gawat akibat jarak. Daripada ke Makassar, lebih baik di Bantaeng saja, toh pelayannya juga sama,’’ urainya member contoh.

‘’Kalau saja para pemimpin memiliki pola fikir demikian, pastilah pariwisata di Sulsel akan maju. Dan, baru kali inilah saya menemukan bupati yang benar-benar memiliki visi jauh ke depan,’’ katanya ketika membawa 34 orang Pramuwisata (Guide) yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulsel, Sabtu (29/10).

Para Pramuwisata tersebut berada di daerah berjuluk Butta Toa selama dua hari. Dalam kurun waktu tersebut, rombongan menikmati permandian alam Ere Merasa di Kecamatan Ere Merasa, Marina Beach Korong Batu di Kecamatan Pa’jukukang dan Kawasan Agrowisata di Kota Dingin Loka di Kecamatan Ulu Ere.

‘’Kalau ada semangat baru. Maka ini adalah semangat terbaru dan bagi saya sangat mubazir bila tidak menjadi Gubernur pada tahun-tahun mendatang,’’ terang Suaib Mallombassi yang diamini undangan.

Masih menurut Suaib Mallombassi, kepariwisataan maju bila Pemerintah Daerah dan masyarakat mengambil peran aktif. Selama ini, hampir seluruh daerah masih bergantung ke provinsi.

Kecuali daerah tujuan wisata utama Sulsel, Toraja itu sudah dilepas dan ke depan akan disusul Taka Bonerate. Polanya, Pemprov melakukan promosi, dan daerah yang bertindak sebagai penyelenggara.

Karena itu, ke depan kita juga berharap, Kabupaten Bantaeng menjadi daerah tujuan (destinasi). Itulah sebabnya Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel mendatangkan 34 orang Pramuwisata ke Bantaeng.

Para Pramuwisata (guide) ini menguasai tujuh spesifikasi bahasa sehingga kita berharap, mereka dapat berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara tentang potensi daerah ini, urainya.

Masih menurut Kadis Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, respon Pemerintah Provinsi terhadap Bantaeng, termasuk bidang pariwisata selama ini cukup besar.

Ia kemudian menyebut festival Gantarangkeke yang diselenggarakan beberapa waktu lalu yang masih terlihat asli, namun menurutnya masih perlu dikemas dan diramu sedemikian rupa sehingga menjadi agenda tetap sehingga wisatawan bisa menyaksikan festival tersebut.

Demikian pula dengan Balla Lompoa masih perlu dilakukan pembenahan. ‘’Bila ada rekomendasi dari Bupati, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel siap membantu, termasuk soal pendanaannya,’’ terang Suaib Mallombassi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar